Selasa, 18 September 2012

skripsiku prasman



PENGARUH PEMBERIAN INFUS DAUN PRASMAN (Eupatorium triplinerve Vahl.) PERORAL TERHADAP PENINGKATAN  BOBOT BADAN MENCIT
(Mus musculus)

Add caption



SYAMSURIJAL A.
11 01 079


PROGRAM STUDI STRATA SATU FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA)
MAKASSAR
2012          





BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan nutrisi akan keberlansungan proses pertumbuhan tidak terlepas dari tinggi rendahnya nafsu makan seseorang. Dorongan untuk makan umumnya didasarkan pada nafsu makan dan rasa lapar. Dua hal tersebut adalah gejala yang berhubungan tetapi memiliki arti berbeda. Nafsu makan adalah keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan keinginannya dalam hal makan, ini berhubungan dengan konsep budaya yang berbeda antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Sedangkan lapar menggambarkan keadaan kekurangan gizi yang dasar dan merupakan konsep fisiologis.(1,2)
            Kurang nafsu makan merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak-anak bahkan sampai usia yang telah dewasa. Hal ini tentu saja tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan khususnya anak karena tidak tercukupinya nutrisi yang dibutuhkan. Anak-anak yang kehilangan nafsu makan merupakan tanda bahwa ia sedang sakit disamping gejala-gejala lain seperti lebih sering menangis, demam, dan terlihat pucat. (3)
Gangguan nafsu makan umumnya dialami anak-anak usia 1-3 tahun atau usia prasekolah. Pada usia ini anak menjadi sulit makan karena pertumbuhan fisiknya melambat dibanding ketika ia masih bayi. Selain itu periode usia 1-3 tahun disebut juga usia food jag, yaitu anak Cuma mau makan makanan yang disukai sehingga terkesan terlalu pilih-pilih dan sulit makan. Sulit makan dianggap wajar selama tidak mengganggu kesehatan dan pertumbuhan anak dan akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi keadaan sulit makan yang berkepanjangan dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak. Meski obat-obat modern untuk mengobati penyakit maupun untuk meningkatkan nafsu makan pada anak-anak telah banyak yang diproduksi pabrik dan lebih praktis, tetapi tidak mempengaruhi kebiasaan masyarakat  dalam hal pengobatan berdasarkan budaya dan adat istiadat.(1)
Sampai saat ini, masyarakat tradisional di negara-negara berkembang biasanya mengatasi sendiri gejala-gejala sakit yang dideritanya dengan pengobatan tradisional, dengan sekedar beristirahat, minum jamu atau herbal. (1)
Pada masyarakat Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat mempunyai upaya menjaga kesehatan, mencegah penyakit, maupun pengobatan suatu penyakit yang diderita biasa dilakukan dengan meminum ramuan tradisional atau lebih dikenal dengan jamu.
            Salah satu tanaman yang dinilai masyarakat memiiki khasiat sebagai peningkat nafsu makan yakni tanaman Prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Tanaman prasman merupakan tanaman yang cukup populer di masyarakat karena sangat mudah diperoleh dan masyarakat sering menjadikan tanaman ini sebagai pagar hidup.  
Rumusan masalah dari penelitian ini apakah ada pengaruh infus daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.) terhadap peningkatan nafsu makan Mencit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian infus daun prasman (Eupatorium ttriplinerve Vahl.) pada peningkatan nafsu makan Mencit (Mus Musculus) dengan parameter peningkatan asupan makanan dan bobot badan. Manfaat penelitian ini yaitu memberikan informasi tentang penggunaan obat-obatan bahan alam yang telah teruji khasiatnya seperti daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.) sebagai panambah nafsu makan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar